Kamis, 18 Agustus 2011

Beripikir

malam disini untuk dirimu
terdiam aku sejenak tuk berpikir
aku sejenak terdiam
menutup mata tuk menutup kalbu
aku disini hidup dengan kekosongan
aku disini hidup tanpa dirimu
aku melayang hingga mentari tak bersinar lagi
aku diam dan diam hanya untuk diriku
bukan untuk siapa siapa
engkau diam dan teruslah berjalan
jangan pernah kau palingkan wajah dirimu
bisakah kau berhenti bicara
dan teruskan saja hidup mu itu
jangan pernah kau datang ke awan ku lagi
jangan pernah kau buat luka di awan ku
apa kalian bisa diam
aku terdiam sendiri disini
melayang tanpa arah
hidup ku musnah
bagai hutan tak berbekas
bagai lautan tanpa air
bagai bumi tanpa kehidupan
aku terdiam tertawa kecil dengan kesakitan ku

aku disini untuk mu

cahaya pagi melangkah lebih tinggi
terdiam aku terpaku
melihat ke engganan terdiam sipu
melayang jiwaku lebih tinggi
dikala mentari mencari cahaya
kau datang ke sisiku
untuk suatu kisah
melihat dalam keluh mu
terdiam aku terpaku
aku menunggu dirimu
melayang terdiam diriku
keatas sang nirvana
aku terdiam di sini
melihat dirimu tersenyum
aku diam disini
menulis sebuah kata rangkaian kata
aku terpaku terbatas
terdiam melayang di atas awan melihat mentari
melayang disini untuk dirimu
aku disini untuk mu

Bertengkar dengan damai

Hidup bagai angin
Melayang tinggi tanpa beban
Hidup bagai air
Berjalan tanpa beban
Jika kau kirim surat itu seminggu yang lalu
Mungkin masih ada
Jika aku seperti burung
Terbang tanpa beban
Hati ini bagai belenggu dalam dada
Mata ini tertutup
Hidup ini bungkam
Tutup sekejap mata
Hidup ini bagai bertengkar dalam damai
Menutup mata melihat sekitar
Ku ingin kata ku cinta dirimu
Dalam benakku aku hidup tanpa tujuan
Aku ingin kita berdua bertengkar dalam damai

Bertengkar dalam kedamaian

Sejuta hati dalam senyuman
melukiskan kenyatan hidup
pahit manis kejamnya hidup
melangkah dengan pasti
berjalan di jalan setapak
melukiskan ke egoan yang mendalam
secarik kain putih berada di tanah
bagaikan sampah di jalan itu
di injak
di buang
lalu di bakar sampai hangus
bagaikan alam yang menderita
bagaikan hati yang hancur oleh cinta
bagai sutra ternodai oleh api
aku berdiri di sini untuk hidup
aku menunggu di sini untuk dirimu
aku menunggu di sini untuk cinta
merpati putih lambang kesucian
kegelisahan gunda gulana
aku menanti satu jawaban
atau tidak sama sekali
badai turun bagi air
salju turun bagai ombak
melewati sepucuk surat
aku tuliskan untuk mu
hati ini menanti dirimu
aku bertengkar dalam hati
tapi jiwaku ada di dalam kedamaian